Jajanan Kekinian Favorit Gen Z: Tren, Rasa, dan Peluang Usaha

Daftar Isi
Kulinerjawa.com - Berbeda dari generasi sebelumnya, Gen Z tumbuh di era digital. Mereka mengenal makanan bukan hanya dari rasa, tapi juga dari tampilan visual dan potensi viral di media sosial. Makanan bukan lagi sekadar konsumsi, melainkan bagian dari identitas dan ekspresi diri. Maka tak heran jika mereka memiliki selera yang unik dan dinamis terhadap jajanan.

Kuliner Jawa




5 Jajanan Viral yang Diserbu Gen Z di 2025

1. Croffle
Croffle adalah kombinasi croissant dan waffle yang sukses mencuri perhatian Gen Z. Cita rasanya buttery, renyah di luar dan lembut di dalam. Banyak food influencer menyebut croffle sebagai "makanan yang wajib dicoba minimal sekali dalam hidupmu".

2. Boba Brown Sugar
Meski bukan tren baru, tapi boba tetap populer. Versi brown sugar dengan krim susu segar jadi favorit karena tampilannya yang "Instagramable". Banyak gerai boba yang berinovasi dengan topping dan rasa baru untuk menarik segmen Gen Z.

Kuliner Jawa

3. Donat Mochi
Teksturnya kenyal, manis, dan unik. Donat mochi sukses menciptakan niche tersendiri di kalangan pemburu makanan unik. Gen Z menyukainya karena bentuknya yang lucu dan cocok untuk diposting.

4. Toast Korea (Korean Street Toast)
Roti isi dengan telur, keju, dan saus manis-pedas ini sempat viral lewat TikTok. Di Jakarta dan Surabaya, gerai toast Korea mulai menjamur.

5. Es Kopi Susu Gula Aren
Minuman ini dianggap mewakili selera Gen Z yang ingin kopi tanpa rasa pahit. Selain itu, tren coffee shop aesthetic juga membuat mereka merasa “relevan” saat nongkrong.

Untuk rekomendasi lebih lengkap tentang jajanan Gen Z lainnya, kamu bisa lihat ulasan khas di Kulinerjawa.com.


Dari Viral ke Cuan: Jajanan Jadi Peluang Usaha

Tak sedikit dari Gen Z yang bukan hanya jadi konsumen, tapi juga produsen. Beberapa dari mereka mencoba membuka usaha kecil-kecilan seperti jualan dessert box, boba homemade, hingga gerai croffle mini.

Menurut data Google Trends, pencarian terkait “jualan jajanan kekinian” meningkat hampir 30% selama tahun 2024–2025. Ini menunjukkan bahwa minat bukan hanya dari sisi konsumsi, tapi juga produksi.

Salah satu contohnya adalah Raka (23 tahun), mahasiswa yang membuka booth croffle di acara kampus dan berhasil meraup jutaan rupiah dalam waktu dua minggu. Menurutnya, kuncinya bukan hanya enak, tapi juga presentable dan bisa diunggah ke sosial media.


Pengalaman Langsung: Suara Gen Z Tentang Jajanan Favoritnya

Kami sempat bertanya ke beberapa Gen Z tentang makanan favorit mereka.

“Gue suka banget sama toast Korea, karena isinya lengkap dan bisa makan sambil jalan. Cocok buat anak kuliah kayak gue yang sering buru-buru,” – Ayu (20 tahun)

“Kalau nggak ada es kopi susu aren di tangan, rasanya kayak bukan nongkrong. Haha!” – Rendy (22 tahun)

Dari pengalaman mereka, terlihat jelas bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang gaya hidup dan kebiasaan.

Kuliner Jawa

Jajanan Tradisional vs Modern: Apakah Masih Relevan?

Meski jajanan kekinian merajai, bukan berarti jajanan tradisional ditinggalkan. Banyak dari Gen Z yang tetap menyukai klepon, onde-onde, atau cenil, apalagi jika dikemas secara modern.

Bahkan beberapa UMKM kini membuat packaging klepon dalam box estetik, lengkap dengan stiker dan nama brand catchy seperti “Kleponity” atau “OndeBanget”.

Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z tetap bisa menghargai budaya lokal, selama dikemas dengan pendekatan visual yang kekinian.


Peran Media Sosial dalam Menentukan Popularitas Jajanan

TikTok, Instagram, dan YouTube Shorts punya peran penting dalam membuat sebuah makanan jadi viral. Misalnya, tren minum dalgona coffee bermula dari challenge TikTok, begitu pula dengan Korean Garlic Cheese Bread.

Gen Z adalah konsumen visual. Maka dari itu, jika ingin memasarkan jajanan untuk mereka, visualisasi dan storytelling melalui media sosial adalah kunci.


Tips Membuat Konten Kuliner yang Menarik untuk Gen Z

  1. Foto makanan harus terang dan estetik.
  2. Gunakan font kekinian dan tone warna pastel.
  3. Masukkan elemen humor dan narasi personal.
  4. Gunakan bahasa gaul yang tetap sopan.
  5. Beri review jujur soal rasa, harga, dan tempat beli.

Dengan begitu, konten kamu tidak hanya menarik tapi juga relatable bagi mereka.