Jejak Gurih di Timur Jawa"
![]() |
kuliner |
🍛 Rawon: Gurihnya Hitam
yang Melekat di Lidah
Rawon adalah ikon Jawa Timur. Kuah hitamnya berasal dari
kluwek, yang memberikan rasa gurih pekat dengan sedikit sentuhan pahit. Daging
sapi empuk dipadukan dengan tauge pendek dan sambal, menciptakan harmoni rasa
yang unik.
Saat di Pasar Atom, saya mencicipi rawon legendaris dari
warung yang katanya sudah buka sejak tahun 60-an. Tak heran antreannya
mengular. Begitu kuah hangat menyentuh lidah, saya mengerti kenapa banyak orang
rela datang jauh-jauh hanya untuk sepiring rawon ini.
🌶️ Rujak Cingur:
Perpaduan Gurih, Asam, dan Pedas
Satu lagi makanan khas yang wajib dicoba adalah rujak
cingur. Menggabungkan irisan buah-buahan, sayur, lontong, tahu, tempe, dan
tentu saja—cingur (hidung sapi)—semuanya disatukan dengan bumbu petis khas Jawa
Timur.
Petis inilah yang memberikan rasa makanan gurih yang khas dan tak ditemukan di daerah lain. Saat berpadu dengan kacang dan gula merah, bumbu ini jadi bintang utamanya.
![]() |
kuliner |
🫕 Lontong Balap dan
Sempol: Gurih dari Pinggir Jalan
Lontong balap adalah kombinasi lontong, tahu goreng, taoge,
dan lentho (kacang goreng berbumbu). Disiram kuah bening gurih dan ditaburi
bawang goreng. Disajikan cepat, dan dimakan lebih cepat lagi.
Di seberang Stasiun Gubeng, saya bertemu penjual lontong
balap bernama Bu Min. “Mas, sudah 25 tahun saya jualan di sini. Rahasianya di
kuah. Harus pakai kaldu tulang sapi asli, baru gurihnya keluar,” katanya. Saat
mencicipi, saya langsung paham maksud beliau. Rasanya tidak main-main.
Sementara itu, sempol—camilan berbahan ayam yang dibalut
tepung dan ditusuk lidi—merupakan sajian khas anak sekolah. Digoreng lalu
dicelupkan ke saus kacang atau sambal, sensasi gurih-pedasnya bikin nagih.
🥘 Tahu Campur: Gurih,
Kenyal, dan Mengenyangkan
Tahu campur adalah kombinasi unik dari tahu goreng, mi
kuning, tauge, selada, dan daging kikil. Disiram kuah kental berbumbu petis
yang kuat. Biasanya disajikan dengan kerupuk udang dan sambal.
Di daerah Sidoarjo, saya menemukan warung tahu campur yang
antreannya justru dari pengemudi truk. "Mas, ini langganan saya tiap narik
Surabaya – Malang. Rasa gurih dan petisnya nendang banget,” ujar salah satu
sopir. Dan memang, rasa gurih itu tidak sekadar di lidah—tapi juga menempel di
ingatan.
🍢 Sate Lisidu dan Sate
Klopo: Gurih Bakar yang Legendaris
Sate ayam dengan bumbu kacang mungkin biasa. Tapi di
Surabaya, ada sate legendaris bernama Sate Lisidu. Potongan daging ayam
pipih dibakar tanpa tusuk, disajikan dengan bumbu kacang kental yang digerus
kasar.
Di sisi lain, Sate Klopo dari Madura atau Surabaya
menyajikan daging sapi atau ayam yang dibaluri kelapa parut sebelum dibakar.
Hasilnya? Gurih maksimal!
🍲 Soto Lamongan: Gurih
Kuning dari Kaldu dan Koya
Soto Lamongan dikenal dengan kuah kuningnya yang berasal
dari kunyit, lengkuas, dan bumbu rahasia. Dilengkapi suwiran ayam, telur rebus,
dan koya (bawang putih + kerupuk udang yang ditumbuk), rasa gurihnya sangat
khas.
"Kalau bikin koya asal-asalan, hilang sudah ciri khasnya,” ujar Pak Darto, penjual soto yang saya temui di kawasan Tembok Dukuh. “Koya itu ruh-nya soto Lamongan.”
![]() |
kuliner |
🧀 Tempe Penyet, Tahu Tek,
dan Sempol: Camilan Gurih Merakyat
Selain makanan utama, Jawa Timur juga penuh dengan camilan
gurih:
- Tempe
Penyet: Tempe goreng dipenyet dengan sambal dan kecap. Gurih, pedas,
sederhana.
- Tahu
Tek: Potongan tahu goreng, lontong, dan kentang yang diguyur bumbu
kacang petis. Biasanya dimakan malam hari.
- Sempol:
Gurih dari ayam giling dan bawang putih, sering jadi favorit anak-anak
sekolah.
🧠 Gurih: Lebih dari
Sekadar Rasa
Secara ilmiah, rasa gurih dikenal sebagai umami, rasa
kelima setelah manis, asam, asin, dan pahit. Umami muncul dari senyawa glutamat
alami, seperti yang ada dalam daging, tomat, keju, dan terutama: petis, kaldu
tulang, dan fermentasi kedelai.
Ini yang menjadikan makanan gurih seperti rawon,
rujak cingur, dan soto Lamongan terasa dalam, membekas, dan bikin rindu.
📌 Penutup: Gurih yang
Mengikat Kenangan
Jawa Timur tak hanya menyajikan hidangan yang nikmat di
lidah, tapi juga mengikat kenangan di setiap sendoknya. Rasa gurih yang hadir
bukan sekadar dari bumbu, tapi dari tangan para penjual legendaris, resep
warisan keluarga, dan pengalaman para penikmatnya.
Kalau kamu pecinta makanan gurih, inilah waktunya menyusuri jejak rasa dari
timur pulau Jawa. Nikmati bukan cuma dengan lidah, tapi juga dengan hati.