Lezatnya Kuliner Ponorogo yang Bikin Ketagihan
![]() |
kuliner |
🍢 Sate Ponorogo: Favorit
Sepanjang Masa
Saya pertama kali mencicipi sate Ponorogo di sebuah warung
dekat Alun-Alun, saat malam hari. Warung sederhana itu ramai pembeli. Daging
ayamnya besar, empuk, dan bumbunya meresap. Kecap manis yang digunakan terasa
lebih kental, dengan sedikit rasa gurih rempah yang tidak saya temui di sate
Madura.
Setiap tusukan sate dibakar perlahan, tanpa terburu-buru. Sambal kacangnya halus dan tidak terlalu pedas—pas untuk lidah semua usia. Ini bukan sekadar sate biasa, tapi bagian dari identitas kota.
![]() |
kuliner |
🥗 Pecel Semanggi: Segar
dan Penuh Cerita
Di Pasar Legi, saya bertemu Bu Sari yang sudah berjualan
pecel sejak tahun 90-an. Salah satu menu andalannya adalah pecel semanggi—daun
semanggi yang jarang ditemukan di kota besar.
Disajikan dengan sambal khas dari tempe bosok, rasanya sedikit asam dan unik. Sayuran lain seperti bayam, kenikir, dan tauge ikut melengkapi sajian ini. Porsinya sederhana, tapi kaya rasa. Saya duduk lesehan sambil menikmati pecel dan ngobrol ringan dengan pembeli lain. Makanannya sederhana, tapi suasananya hangat.
![]() |
kuliner |
🍚 Nasi Tumpang: Pedas
Nikmat dari Tempe Semangit
Kalau kamu suka makanan pedas dan gurih, coba nasi tumpang.
Lauknya berupa sambal dari tempe semangit, santan, dan cabai. Saya menemukan
warung yang menyajikannya di Jalan Gajah Mada. Saat suapan pertama masuk mulut,
saya langsung tersenyum.
Aromanya tajam tapi menggoda. Rasanya gurih, dengan sensasi
pedas yang perlahan muncul di belakang lidah. Tambahan kerupuk dan tahu goreng
membuat pengalaman makan semakin nikmat.
🥣 Jenang Mirah: Camilan
Manis dari Masa Lalu
Saat jalan-jalan pagi ke pasar, saya mencium aroma wangi
pandan dari arah gerobak kayu kecil. Di sanalah saya menemukan jenang mirah,
kudapan khas Ponorogo yang kini mulai jarang ditemui.
Warnanya cokelat tua, teksturnya kenyal dan lengket.
Rasanya? Manis, lembut, dan membuat kangen masa kecil. Penjualnya, Mbah Mi,
bilang jenang ini biasa dibuat saat acara selamatan. Sekarang, beliau hanya
membuatnya di hari pasar.
🍲 Rawon Ponorogo: Kuah
Hitam yang Menggoda
Rawon di Ponorogo sedikit berbeda dari yang saya coba di
Surabaya atau Malang. Kuahnya lebih ringan, tapi rasa kluwek-nya tetap dominan.
Saya mencicipi rawon ini di warung Rawon Mbak Wiwik, dekat Terminal Seloaji.
Dagingnya empuk, dan kuahnya cocok dipadukan dengan sambal
dan tauge pendek. Makan rawon di pagi hari bersama teh panas jadi pengalaman
menyenangkan sebelum memulai hari.
🧊 Es Dawet Jabung:
Segarnya Gula Merah Asli
Setelah menikmati makanan berat, saya mampir ke Jabung untuk
mencicipi es dawet. Es ini dibuat dengan santan segar dan gula merah asli dari
tebu. Cendolnya kenyal, tapi lembut di lidah.
Duduk di bawah pohon besar sambil menyeruput es dawet, saya
benar-benar merasa damai. Es ini bukan hanya pelepas dahaga, tapi bagian dari
keseharian masyarakat desa.
📍 Tips Mencicipi Kuliner
Ponorogo
Berikut beberapa tips dari pengalaman saya:
- Datang
pagi atau sore – banyak warung tradisional hanya buka di jam-jam
tertentu.
- Bawa
uang tunai – jangan mengandalkan QRIS atau kartu, banyak warung belum
digital.
- Tanya
warga lokal – biasanya tempat terenak justru tidak ada di Google Maps.
- Kunjungi
pasar tradisional – banyak jajanan lokal tersedia di sana.
🧭 Tempat Favorit Saya di
Ponorogo
- Warung
Sate Pak Yadi – dekat Alun-Alun, sate andalannya terkenal sejak
1980-an.
- Warung
Bu Darmi – spesialis nasi tumpang yang kaya rempah.
- Pasar
Legi – pusat jajanan tradisional seperti pecel semanggi dan jenang.
- Kios
Dawet Jabung – tempat terbaik menikmati es dawet segar asli desa.
🗣️ Kata Mereka: Suara
Pengunjung Lain
- "Sate
Ponorogo di warung Pak Yadi adalah salah satu sate terenak yang pernah
saya coba. Manis, gurih, dan empuk!" – Rani, wisatawan dari
Semarang
- "Jenang
mirahnya bikin nostalgia banget. Dulu nenek saya sering bikin ini tiap ada
syukuran." – Wahyu, warga asli Ponorogo
- "Saya
datang dari Surabaya cuma untuk makan rawon Mbak Wiwik. Worth it!"
– Edo, pecinta kuliner malam
🎯 Kesimpulan: Kuliner
Ponorogo, Sederhana Tapi Berkesan
Ponorogo mungkin tak sepopuler kota besar lain dalam urusan
wisata, tapi ketika bicara soal kuliner, kota ini punya daya tarik tersendiri. Setiap
makanan menyimpan cerita—dari dapur sederhana, pasar tradisional, hingga
gerobak di pinggir jalan.
Jika kamu mencari pengalaman makan yang hangat, penuh rasa,
dan tak tergantikan, Ponorogo adalah jawabannya. Selamat menjelajah rasa!