Menyelami Cita Rasa Otentik: 15 Kuliner Jawa Timuran yang Melekat di Hati dan Lidah
![]() |
Kuliner Jawa |
🍲 Makanan Berkuah yang
Menghangatkan Jiwa
1. Rawon – Warna Hitam yang Menggoda
Rawon adalah lambang kekayaan kuliner Jawa Timur. Kuah
hitamnya berasal dari kluwek, dipadukan dengan potongan daging sapi yang empuk
dan sambal tauge khas. Saya pribadi menikmati Rawon terbaik di Surabaya, di
sebuah warung sederhana dekat Pasar Atom, yang katanya memakai resep
turun-temurun sejak era Belanda.
2. Soto Lamongan – Gurih Koya yang Menggoda
Berbeda dari soto lainnya, Soto Lamongan kaya akan bumbu dan
diberi taburan koya gurih yang terbuat dari bawang dan kerupuk udang. Rasanya
ringan tapi memikat. Cocok disantap pagi maupun malam hari.
3. Lontong Kikil – Kelezatan yang Lembut dan Kenyal
Sajian lontong dengan kikil sapi berkuah santan ini biasanya dijual di pagi hari. Cita rasanya gurih, sedikit pedas, dan sangat cocok bagi penyuka tekstur kenyal.
![]() |
Kuliner Jawa |
🌶️ Olahan Sambal Petis
Khas Jawa Timur
4. Rujak Cingur – Kombinasi Ekstrem yang Melegenda
Tak ada kuliner yang mewakili Jawa Timur seikhlas Rujak
Cingur. Berisi potongan mulut sapi (cingur), buah-buahan segar, sayuran, dan
disiram sambal petis. Rasanya kompleks: manis, pedas, asin, dan sedikit amis
khas petis. Ini kuliner yang membuat lidah bekerja keras, tapi nikmatnya tak
tergantikan.
5. Tahu Tek – Kombinasi Kacau yang Tertata
Tahu goreng, kentang, telur dadar, dan lontong ditata dalam piring, lalu disiram sambal petis kental dengan taburan kerupuk. Nama ‘tek’ berasal dari suara gunting sang penjual memotong tahu—ikonik dan menggugah nostalgia malam-malam di Surabaya.
![]() |
Kuliner Jawa |
🍚 Nasi Khas yang Menggoda
Selera
6. Nasi Krawu – Pedas dan Berlemak Sekaligus
Asal Gresik, nasi krawu disajikan dengan daging sapi suwir,
serundeng, dan sambal super pedas. Khas dengan bumbu rempah kental dan aroma
yang tajam. Porsi makannya besar, cocok untuk penggemar kuliner berat.
7. Nasi Tempong – Ciri Khas dari Banyuwangi
Berbeda dari nasi lalapan biasa, nasi tempong disajikan
panas-panas dengan sayur rebus dan sambal super pedas yang ‘menampar’ lidah.
Nama "tempong" sendiri berarti "tampar" dalam bahasa
setempat.
🧆 Camilan dan Gorengan
Tradisional
8. Lontong Balap – Tradisi dari Surabaya
Perpaduan lontong, tahu goreng, tauge, lentho, dan kuah khas
yang disajikan bersama sambal petis. Nama “balap” berasal dari para penjual
zaman dulu yang saling beradu cepat membawa dagangannya ke pasar.
9. Tahu Campur – Hangat dan Mengenyangkan
Campuran tahu goreng, mie kuning, kikil, dan kuah daging
sapi, disajikan dengan sambal petis. Teksturnya beragam dan sangat cocok
disantap malam hari.
10. Pecel Semanggi – Sayuran Lokal yang Unik
Semanggi adalah daun tanaman liar yang direbus dan disajikan
dengan sambal kacang berbahan dasar ubi. Hanya bisa ditemukan di Surabaya,
terutama dijual oleh ibu-ibu dengan tenggok khas di kepala.
🍠 Makanan Manis dan
Kudapan Khas
11. Kue Apem Kalianget – Tradisional dan Lembut
Kue basah dari Madiun yang terbuat dari tepung beras dan
santan, dikukus dengan daun pisang. Rasanya manis dan ringan, cocok untuk
sajian sore hari.
12. Jenang Suro – Simbol Kesakralan
Biasa hadir di hari-hari tertentu seperti 1 Suro, jenang ini
memiliki tekstur lengket dan rasa gurih-manis. Mengandung filosofi tentang
kekompakan dan pengharapan dalam tradisi Jawa.
📍 Pengalaman Kuliner
Langsung: Menguatkan Rasa dan Kenangan
Dalam perjalanan saya menyusuri Jawa Timur, setiap kota
menawarkan pengalaman rasa yang berbeda. Di Surabaya saya menemukan Rawon
Setan, di Lamongan saya mampir ke warung soto yang ramai sejak subuh, dan
di Banyuwangi saya berkenalan dengan pedasnya nasi tempong yang bikin
merem-melek. Inilah kekuatan dari kuliner Jawa Timuran—bukan hanya soal
rasa, tapi tentang bagaimana makanan menjadi bagian dari cerita hidup
masyarakatnya.
❓ FAQ Tentang Kuliner Jawa Timur
Q: Apa yang membedakan kuliner Jawa Timur dari daerah
lain?
A: Penggunaan petis, kluwek, dan sambal pedas menjadi ciri khas utama. Rasanya
lebih tajam dan kuat dibandingkan Jawa Tengah yang cenderung manis.
Q: Apakah semua makanan khas tersedia di kota besar
seperti Surabaya?
A: Sebagian besar iya, namun beberapa makanan tradisional seperti pecel
semanggi hanya ditemukan di lokasi spesifik atau penjual kaki lima.
Q: Apakah kuliner Jawa Timur cocok untuk lidah non-lokal?
A: Bagi yang belum terbiasa dengan petis atau kluwek, mungkin perlu adaptasi.
Tapi banyak juga pilihan yang lebih umum seperti soto atau tahu campur.
📌 Penutup: Saatnya
Menyelami Kembali Rasa Lokal
Kuliner bukan hanya tentang mengisi perut, tapi juga
merayakan budaya dan memperpanjang ingatan akan kampung halaman. Dengan
mengeksplorasi kuliner JawaTimuran, kita tidak hanya mencicipi masakan, tapi juga memahami akar
dari kelezatan yang diwariskan turun-temurun.