Menyusuri Jejak Rasa: Kisah di Balik Kuliner Adat Jawa Timur yang Melegenda
Salah satu hal yang membedakan kuliner adat Jawa Timur
dari daerah lain adalah kekayaan bumbu rempah dan cara memasak yang unik. Tak
hanya sekadar makanan, tetapi menjadi simbol budaya yang melekat dalam
kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Kuliner adat Jawa Timur layak mendapat tempat di hati siapa
pun yang mencintai cita rasa autentik nusantara.
![]() |
Kuliner |
Rasa Hitam yang Dalam dari Rawon
Rawon adalah hidangan berkuah hitam dengan irisan daging
sapi, khas dari Surabaya dan sekitarnya. Warna hitamnya berasal dari kluwek,
bahan utama yang tak hanya memberikan warna tetapi juga aroma khas yang
menggoda.
Menurut Chef Bambang Prihantoro, seorang pakar
kuliner nusantara, “Rawon bukan sekadar sup daging berwarna hitam. Ia adalah
warisan budaya yang mencerminkan kebiasaan masyarakat Jawa Timur dalam mengolah
rempah-rempah lokal dengan citarasa khas. Penggunaan kluwek adalah teknik
kuliner yang sarat sejarah.”
Menikmati rawon paling tepat saat pagi hari bersama nasi
hangat, sambal, dan taoge pendek. Di kota Surabaya, warung rawon legendaris
seperti Rawon Setan dan Rawon Nguling telah berdiri puluhan tahun dan menjadi
destinasi kuliner wajib.
Lontong Balap: Hidangan Cepat Saji Tradisional
Berbeda dari makanan Jawa Timur lainnya yang cenderung
berbumbu tajam, lontong balap menyajikan keseimbangan rasa. Lontong yang
disajikan bersama tauge, tahu goreng, lentho (kacang tolo goreng), dan kuah
ringan, menjadikan makanan ini cocok untuk disantap kapan saja.
Asal usul namanya pun unik. Dahulu, para pedagang lontong di
Surabaya harus berjalan cepat atau “balapan” untuk menarik pelanggan. Dari
situlah nama “lontong balap” melekat. Meskipun sederhana, rasa dan tekstur
lontong balap sungguh menggoda, terutama ketika disajikan bersama sate kerang
yang gurih.
Rujak Cingur: Simfoni Rasa di Dalam Satu Piring
Rujak cingur adalah salah satu kuliner adat Jawa Timur yang
paling eksotis. Terbuat dari campuran buah-buahan, sayuran rebus, tempe, tahu,
lontong, dan irisan cingur (bagian dari mulut sapi), lalu disiram bumbu petis
yang khas.
Bagi sebagian orang luar daerah, rujak cingur bisa menjadi
pengalaman rasa yang ekstrem, namun justru di situlah letak kekuatannya.
Makanan ini mencerminkan keberanian masyarakat Jawa Timur dalam meracik sesuatu
yang tidak biasa menjadi makanan lezat dan berkelas.
Chef Andi Sugeng, finalis MasterChef Indonesia,
pernah menyebut, “Rujak cingur adalah satu dari sedikit makanan yang menantang
rasa namun membuat ketagihan. Ketika dibuat dengan petis Madura asli, rasanya
tidak bisa digantikan oleh apapun.”
![]() |
Kuliner |
Pecel Madiun: Sayur dan Sambal dalam Harmoni
Dari daerah Madiun, pecel hadir sebagai simbol makanan sehat
yang tetap menggugah selera. Bayangkan sayur-sayuran rebus segar seperti kacang
panjang, bayam, dan kenikir, disiram sambal kacang yang kental dan sedikit
manis. Ditemani rempeyek dan nasi hangat, pecel Madiun menjadi favorit untuk
sarapan maupun makan siang.
Keunikan dari pecel Madiun terletak pada racikan sambalnya.
Banyak keluarga di Jawa Timur memiliki resep sambal pecel turun-temurun yang
menjadikannya bagian dari identitas keluarga mereka. Tak jarang pula pecel
menjadi oleh-oleh khas dari Madiun yang dijual dalam bentuk sambal siap saji.
Sego Tempong Banyuwangi: Pedasnya Menggigit, Nikmatnya
Melekat
Jika Anda menggemari rasa pedas, maka Sego Tempong dari
Banyuwangi wajib Anda coba. Hidangan ini terdiri dari nasi, sayuran rebus,
tahu, tempe, ikan asin, dan sambal super pedas yang menjadi jantung dari
makanan ini.
Kata “tempong” sendiri berarti tamparan. Nama ini
menggambarkan rasa pedas sambalnya yang seperti menampar lidah. Namun bagi
penikmat rasa autentik, sego tempong memberikan kelezatan luar biasa yang khas
dari pesisir timur Pulau Jawa.
Warung-warung tradisional di Banyuwangi banyak yang
menyajikan sego tempong dengan suasana kampung yang asri, menjadikannya
pengalaman makan yang otentik dan tak terlupakan.
Soto Lamongan: Kaya Rempah dengan Taburan Koya
Soto Lamongan bisa dibilang adalah salah satu ikon kuliner
adat Jawa Timur yang sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Ciri khas soto ini
adalah kuah kuning yang berasal dari kunyit, serta tambahan koya (campuran
bawang putih goreng dan kerupuk udang yang ditumbuk) di atasnya.
Tak hanya menyegarkan, soto ini juga mengandung banyak gizi
dari kaldu ayam, daging ayam suwir, dan pelengkap seperti telur rebus, kentang
goreng, dan sambal. Di kota asalnya, Lamongan, soto ini disajikan dengan
kerupuk puli dan perasan jeruk nipis yang menambah cita rasa.
![]() |
Kuliner |
Ledre Bojonegoro dan Cemilan Adat Lainnya
Jawa Timur juga kaya akan camilan tradisional. Ledre dari
Bojonegoro, misalnya, adalah semacam kue gulung dari pisang dan tepung beras
yang aromanya menggoda. Selain itu, ada juga jenang, onde-onde Mojokerto, dan
tape Bondowoso yang sering dijadikan oleh-oleh.
Camilan ini tak hanya lezat, tapi juga sarat nilai budaya.
Banyak di antaranya dibuat untuk upacara adat, perayaan panen, atau sebagai
sajian dalam kenduri keluarga.