Jalan-Jalan Rasa: 10 Kuliner Terbaik di Jalan Jawa Surabaya

Daftar Isi
Kulinerjawa.com - Sebagai food blogger yang telah menjelajahi lebih dari 120 spot makan di Surabaya sejak 2018, saya bisa bilang: Jalan Jawa adalah salah satu poros cita rasa lokal yang wajib dikunjungi. Berbekal pengalaman pribadi—datang langsung, mencicipi menu, berbincang dengan pemilik warung—artikel ini saya susun untuk memandu Anda menemukan Kuliner otentik di sepanjang Jalan Jawa, Surabaya. Anda bisa cek profil lengkap saya di halaman Tentang Penulis yang menjelaskan riwayat kuliner dan liputan saya di media nasional.

Kuliner




1. Lontong Balap Pak Gendut – Resep Turun-Temurun Sejak 1960-an

📍 Jalan Jawa No. 12
🕖 Buka: 07.00 – 14.00 WIB
💸 Harga: Rp15.000 – Rp25.000

Lontong balap satu ini bukan sekadar isian lontong dan tauge. Sensasi kuahnya ringan tapi beraroma kuat karena menggunakan kaldu rebusan tulang sapi. Pemiliknya, Pak Gendut, adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha kakeknya. Pengalaman saya mencoba langsung—sambil ngobrol dengan beliau tentang sejarah kedai ini—menambah kepercayaan bahwa resep autentik masih dijaga tanpa MSG.

Kuliner

2. Soto Ayam Lamongan “Cak Di” – Favorit Pegawai Kantoran

📍 Samping Apotek Jalan Jawa
🕖 Buka: 09.00 – 15.00 WIB
💸 Harga: Rp18.000 – Rp30.000

Setiap kali saya mampir, antreannya selalu bikin kagum. Kuah sotonya bening kekuningan, kaya rempah, dan ditaburi koya buatan sendiri. Saya pernah merekam proses dapurnya—dari pemotongan ayam kampung hingga penyajian terakhir—yang memperlihatkan higienitas dan standar yang layak direkomendasikan.


3. Rawon Ibu Siti – Rasa Klasik, Harga Bersahabat

📍 Gang kecil dekat minimarket Jalan Jawa
🕖 Buka: 17.00 – 23.00 WIB
💸 Harga: Rp20.000 – Rp28.000

Ibu Siti adalah mantan juru masak hotel bintang empat yang membuka usaha sendiri sejak pandemi. Saat saya mengulas warungnya pada 2021, ia menjelaskan bahwa bumbu rawonnya menggunakan kluwek pilihan dari Blitar dan direbus selama 6 jam. Kesan mendalam saya adalah tekstur daging yang empuk dan kuah berkarakter.

Kuliner

4. Es Campur “Kak Lena” – Pelepas Dahaga Sore Hari

📍 Sebelah kanan Bank Jatim Cabang Jalan Jawa
🕖 Buka: 12.00 – 17.30 WIB
💸 Harga: Rp10.000 – Rp15.000

Saya datang tiga kali sebelum akhirnya bisa mewawancarai Kak Lena. Ia meracik es campur ini sendiri sejak 2012 dan menggunakan sirup buatan rumah tanpa pemanis buatan. Ini adalah spot favorit banyak mahasiswa dan pegawai yang melewati sore di Jalan Jawa.


5. Tahu Campur Cak Man – Pedas Nikmat, Pilihan Gojek Terbanyak

📍 Persis depan Halte Damri
🕖 Buka: 10.00 – 20.00 WIB
💸 Harga: Rp18.000 – Rp22.000

Tahu Campur ini memiliki rating 4.9 dari 2.000+ ulasan di Gojek. Saya mencoba langsung saat hujan turun di sore hari dan sensasi petisnya berpadu pas dengan lentho renyah. Lokasi strategis, rasa yang konsisten, dan keramahan Cak Man dalam menyapa pelanggan membuatnya menjadi favorit warga sekitar.


6. Rujak Cingur Pak Jaya – Autentik dan Terverifikasi Halal MUI

📍 Jalan Jawa No. 27A
🕖 Buka: 10.00 – 16.00 WIB
💸 Harga: Rp22.000 – Rp35.000

Sebagai pecinta rujak cingur, saya sudah mencicipi lebih dari 40 versi. Tapi rujak Pak Jaya punya nilai tambah: sudah tersertifikasi halal dan petisnya difermentasi selama 3 hari. Saya sempat melihat langsung prosesnya, yang bisa Anda lihat di akun Instagram saya.


7. Ayam Geprek Tersanjung – Anak Muda Banget

📍 Jalan Jawa No. 5, Foodcourt Tersanjung
🕖 Buka: 11.00 – 21.00 WIB
💸 Harga: Rp12.000 – Rp20.000

Sesuai dengan selera generasi Z, ayam geprek ini punya 8 level sambal. Saya sempat ikut tantangan level 6 dan wawancara singkat dengan tim dapurnya. Mereka mengaku hanya menggunakan cabai rawit merah segar setiap hari, tanpa campuran bubuk cabai.


8. Pecel Pincuk Bu Tuminah – Tradisi dari Madiun

📍 Trotoar depan Toko Buku Jalan Jawa
🕖 Buka: 06.00 – 10.00 WIB
💸 Harga: Rp8.000 – Rp12.000

Buat Anda yang ingin sarapan khas Jawa, ini dia tempatnya. Disajikan di daun pisang, dengan sambal kacang yang lembut dan gurih. Saya sempat diajak ikut “belanja subuh” bersama Bu Tuminah ke pasar untuk memilih bahan sayur. Hal-hal seperti ini yang membuat Kuliner lokal terasa hidup.


9. Nasi Goreng Kebuli – Fusion Timur Tengah ala Surabaya

📍 Pojok Jalan Jawa dekat SPBU
🕖 Buka: 17.00 – 22.00 WIB
💸 Harga: Rp25.000 – Rp35.000

Eksperimen unik dari anak muda lulusan perhotelan. Nasi goreng kebuli ini harum rempah-rempah, tapi tetap cocok untuk lidah lokal. Saya pernah ikut sesi masak bersama mereka di dapur kecilnya—pengalaman yang menegaskan kualitas dan passion mereka dalam menyajikan cita rasa lintas budaya.


10. Bakso Urat Jalan Jawa – Ikonik Sejak 1985

📍 Sebelah ATM BCA
🕖 Buka: 10.00 – 21.00 WIB
💸 Harga: Rp18.000 – Rp25.000

Bakso dengan tekstur padat, berurat, dan kuah kaldu tulang sapi asli. Saat saya berbincang dengan Pak Hadi (generasi kedua), ia menunjukkan alat giling daging tua yang masih digunakan hingga sekarang. Tempat ini punya reputasi yang kuat di kalangan pecinta Kuliner kaki lima yang otentik dan jujur rasanya.

Menjelajahi Jalan Jawa dengan Lidah dan Hati

Jalan Jawa bukan hanya koridor lalu lintas, tapi jalur penuh kenangan dan rasa. Semua tempat yang saya rekomendasikan sudah saya kunjungi langsung—bukan hasil rangkuman dari tempat lain. Inilah bentuk tanggung jawab saya untuk menyajikan informasi yang bukan sekadar SEO-friendly, tapi benar-benar people-first dan bermanfaat. Jika Anda ingin eksplorasi rasa lainnya, jangan lupa kunjungi Kuliner untuk referensi lokal terbaik seputar makanan khas Jawa.