Jelajah Rasa Nganjuk: 12 Kuliner Lokal yang Bikin Pulang Kampung di Tiap Suapan

Table of Contents
Kulinerjawa.com - Salah satu kuliner yang wajib dicicipi saat berada di Nganjuk adalah Nasi Becek. Makanan ini mirip gulai kambing, tetapi disajikan bersama nasi, tauge, dan krupuk rambak. Kuahnya kental dengan rempah-rempah Jawa yang kuat. Bagi warga lokal, Nasi Becek bukan sekadar hidangan, tapi pengingat masa kecil dan momen keluarga.

“Saya sempat ajak teman dari Jakarta ke warung Nasi Becek di sekitar Alun-alun Nganjuk. Awalnya dia ragu karena tampilannya sederhana. Tapi begitu mencicipi, dia langsung nambah. ‘Ini kayak versi lokal gulai India,’ katanya. Saya cuma senyum, karena memang cita rasa khas Nganjuk itu unik.”
Yudi, food enthusiast dari Madiun

Kuliner Otentik




Segarnya Tepo Mbah Umbruk di Pagi Hari

Tepo atau lontong sayur khas Nganjuk disajikan dengan sambal kacang, kecambah, dan kerupuk. Di Warung Mbah Umbruk, yang buka sejak subuh, pengunjung bisa menyantap Tepo hangat sambil ditemani kopi hitam dan obrolan warga pasar. Rasanya gurih pedas, cocok buat yang cari sarapan otentik khas Nganjuk.


Nasi Tumpang: Pedas Gurih yang Melegenda

Nasi tumpang khas Nganjuk berbeda dari daerah lain karena sambalnya dibuat dari tempe bosok (fermentasi), dicampur santan, dan cabai. Warung Mak Narsih di daerah Pace adalah salah satu yang paling dicari.

“Waktu kecil, ibu saya selalu masak nasi tumpang tiap Jumat pagi. Bau khas tempe bosok itu awalnya bikin heran, tapi sekarang justru bikin saya merasa pulang setiap kali mencium aromanya.”
Ani, perantau asal Nganjuk yang tinggal di Jogja


Njeblos: Camilan Unik dari Adonan Berisi Rasa

Nama camilan ini unik: Njeblos, karena ketika digigit, isian di dalamnya langsung "njeblos" alias meledak di mulut. Terbuat dari adonan tepung dan isi sambal kacang pedas, Njeblos kini makin sulit dicari. Namun, ada beberapa penjual keliling di daerah Rejoso yang masih membuatnya dengan resep lama.


Krupuk Upil: Camilan Renyah dengan Nama Kocak

Meski namanya sedikit aneh, Krupuk Upil menjadi salah satu camilan khas dari Nganjuk. Bentuknya kecil, berwarna putih, dan sangat renyah. Biasanya disantap bersama nasi goreng, pecel, atau cukup jadi teman nonton televisi. Anak-anak hingga dewasa menggemarinya karena rasanya ringan tapi nagih.

Kuliner Otentik

Rawon Pecel: Perpaduan Dua Dunia

Rawon adalah makanan khas Jawa Timur, begitu pula pecel. Tapi bagaimana jika keduanya disatukan? Inilah yang disebut Rawon Pecel – kombinasi nasi dengan bumbu pecel lalu disiram kuah rawon hangat. Sensasinya unik: manis-pedas dari pecel bertemu gurih-pahit dari kluwek.


Rujak Soto: Kesegaran yang Tak Terduga

Jika kamu penasaran dengan rasa unik, coba Rujak Soto, hidangan hasil persilangan rujak cingur dengan soto khas Nganjuk. Aroma petis, bumbu kacang, dan kuah soto yang panas akan membuatmu kaget tapi ketagihan.


Wajik Kletik: Oleh-Oleh Wajib dari Nganjuk

Kuliner manis satu ini cocok dijadikan buah tangan. Wajik Kletik terbuat dari ketan, gula merah, dan kelapa parut. Rasanya manis legit dengan tekstur kenyal. Biasanya dijual di pasar tradisional atau toko oleh-oleh, terutama saat musim hajatan dan lebaran.


Tiwul Instan: Rasa Tradisional dalam Kemasan Modern

Dulu, tiwul hanya ditemukan di desa-desa, namun kini tersedia dalam bentuk instan. Cocok untuk kamu yang rindu rasa masa lalu tapi hidup di kota. Tinggal seduh, beri parutan kelapa dan gula merah. Rasa dan kenangannya tetap otentik.

Kuliner Otentik

Sate Kambing Pangkur: Garing di Luar, Lembut di Dalam

Berbeda dari sate Madura, Sate Kambing Pangkur khas Nganjuk disajikan dengan sambal kecap dan irisan bawang merah mentah. Dibakar dengan sabut kelapa, aroma dagingnya lebih harum dan tidak prengus. Lokasi terbaik? Warung Sate Mbah Tri di Jalan Pangkur.


Dawet Jembatan Merah: Segar dan Legendaris

Dawet ini hanya dijual di dekat Jembatan Merah, dengan warna hijau muda dan santan segar. Disajikan dengan gula aren dan es serut, menjadikannya penyejuk terbaik di tengah panasnya siang Nganjuk.


Jadikan Kuliner Nganjuk Sebagai Petualangan Rasa

Tak banyak kota kecil di Jawa Timur yang punya variasi rasa seberani Nganjuk. Dari yang meledak pedas hingga legit manis, semuanya menyimpan cerita, tradisi, dan memori.