Melacak Jejak Rasa Jawa: 10 Tempat Kuliner Khas di Jakarta yang Wajib Dicoba"

Daftar Isi
Kulinerjawa.com - Bagi para perantau dari Jawa atau pecinta masakan Nusantara, mencicipi kuliner khas Jawa di Jakarta bukan lagi hal sulit. Ibukota ini menyimpan banyak tempat yang menyajikan rasa autentik dari berbagai daerah Jawa—mulai dari Jawa Timur yang pedas gurih, Jawa Tengah yang manis lembut, hingga Jawa Barat yang penuh ragam lalapan.

Bahkan, tak sedikit warga Jakarta yang bukan berasal dari Jawa ikut jatuh cinta pada kesederhanaan soto Kudus, kelezatan rawon, atau semangkuk hangat wedang ronde.

Kuliner


1. Warung Pecel Madiun Bu Ida – Cikini

Saat pertama kali saya mencoba nasi pecel di Warung Pecel Madiun Bu Ida di daerah Cikini, aroma rempah bumbunya langsung mengingatkan saya pada dapur nenek di Ponorogo. Porsinya cukup besar, dan yang membuatnya berbeda adalah sambal tumpangnya yang hangat dan tidak terlalu pedas—pas untuk lidah Jakarta yang tak selalu terbiasa dengan rasa otentik dari Jawa Timur.

Tempat ini ramai dikunjungi saat jam makan siang, dan tak jarang pelanggan membungkus untuk makan di rumah. Harganya pun terjangkau, berkisar antara Rp20.000–30.000 per porsi.


2. Gudeg Kandjeng – Kemang

Kalau kamu rindu suasana Jogja, mampirlah ke Gudeg Kandjeng. Lokasinya strategis di Kemang dan dekorasinya khas Jawa klasik, lengkap dengan ukiran kayu dan alunan gamelan pelan. Gudeg-nya legit, tapi tidak terlalu manis. Opor ayamnya gurih lembut, dan kreceknya tidak pelit.

Menurut beberapa pelanggan tetap, rasa gudeg di sini tetap konsisten sejak 2018. Bahkan mereka menyediakan opsi gudeg basah dan gudeg kering, sesuai preferensi pelanggan.

Kuliner

3. Soto Kudus Blok M

Soto Kudus Blok M adalah legenda tersendiri. Dengan mangkuk kecil seperti penyajian aslinya di Kudus, kuah beningnya beraroma bawang putih yang khas, lengkap dengan suwiran ayam kampung dan taburan bawang goreng.

Pengalaman saya di sini cukup unik: tempat ini selalu dipadati anak muda dan pekerja kantoran yang datang siang hari. Jangan lupa tambahkan perkedel dan sate telur puyuh sebagai pelengkap. Satu porsi dibanderol sekitar Rp18.000–22.000 saja.


4. Warung Rawon Nguling – Tebet

Pecinta masakan Jawa Timur tentu mengenal rawon. Warung Rawon Nguling di Tebet menyajikan rawon dengan kuah hitam yang kaya kluwek dan aroma daging sapi rebus yang empuk. Sambal dan telur asin menjadi pelengkap yang tak tergantikan.

Menurut saya, yang membuat rawon di sini beda adalah sambal bawangnya yang tajam dan nasi panas yang selalu baru. Tempat ini jadi langganan keluarga saya setiap akhir pekan.


5. Ayam Penyet Surabaya Pak Kumis – Kalideres

Dengan tagline “pedesnya bikin kangen”, ayam penyet ini memang tidak main-main. Sambalnya menggunakan cabai rawit merah segar, dan ayamnya digoreng dengan bumbu kuning hingga renyah.

Seorang pelanggan yang saya temui mengaku selalu kembali ke sini karena rasanya paling mendekati ayam penyet yang biasa ia beli di Surabaya.


6. Dapur Solo – Matraman

Berbeda dengan restoran Jawa Timur, Dapur Solo menyuguhkan menu khas Jawa Tengah seperti nasi liwet, tahu bacem, dan asem-asem daging. Semua disajikan dalam piring gerabah dan dengan pelayanan ramah ala keraton.

Saya mencoba nasi liwet di sini, dan rasanya tidak mengecewakan. Santannya gurih dan suwiran ayamnya empuk. Harga sedikit lebih mahal (sekitar Rp45.000–60.000 per porsi), tapi layak untuk suasana dan rasa.

Kuliner

7. Wedangan D'Jogja – Cipete

Jika ingin menikmati suasana angkringan, Wedangan D’Jogja adalah tempat yang tepat. Kamu bisa duduk lesehan, memesan nasi kucing, sate usus, dan teh panas di gelas kecil.

Tempat ini ramai menjelang malam, dan cocok untuk nongkrong sambil mengenang malam-malam di Malioboro. Harga mulai dari Rp5.000–15.000 saja.


8. Bakmi Jawa Mas Karno – Pasar Minggu

Bakmi godhog ala Yogyakarta dengan aroma bawang goreng dan kaldu ayam kampung menjadi daya tarik utama di sini. Disajikan dalam panci kecil, satu porsi bakmi bisa membuatmu keringatan puas karena panas dan pedasnya yang mantap.

Saya menyempatkan mencobanya pada malam hari, dan tempat ini memang lebih hidup setelah jam 8 malam. Cocok untuk makan malam berat.


9. Jamu Tradisional Mbok Yem – Senayan

Kamu pencinta minuman sehat khas Jawa? Tempat ini menyediakan berbagai jamu seperti beras kencur, kunir asem, hingga temulawak. Rasanya tidak pahit, karena sudah disesuaikan dengan lidah milenial. Bahkan ada opsi jamu latte!

Saya mencoba jamu kunyit asam dingin setelah makan siang, dan ternyata cocok sekali sebagai penyegar sekaligus pelancar pencernaan.


10. Sego Kucing Cak No – Depok

Walau agak jauh dari pusat Jakarta, Sego Kucing Cak No layak dikunjungi. Ini adalah tempat otentik angkringan gaya Solo dengan suasana santai. Ada nasi sambal teri, gorengan, dan aneka sate tusuk. Uniknya, di sini juga ada live keroncong malam Jumat.


🌐 Jangan Lupa Jelajahi Dunia Kuliner Lainnya

Bagi kamu yang ingin menjelajah lebih banyak referensi seputar kuliner khas Jawa, jangan lewatkan beragam ulasan, resep, dan kisah lokal yang bisa kamu temukan di Kulinerjawa.com. Situs ini menyajikan beragam sudut pandang otentik tentang makanan tradisional dari seluruh pelosok Jawa.