Menggoyang Lidah di Tanah Bayu: 10 Kuliner Nganjuk yang Wajib Dicoba

Table of Contents
Kulinerjawa.com - Kota angin Nganjuk ternyata menyimpan kejutan di balik deru jalan lintas provinsinya. Selain dikenal sebagai lumbung padi dan penghasil bawang merah, Nganjuk juga punya kekayaan rasa yang tidak bisa dianggap enteng. Dari warung legendaris hingga jajanan pasar, berikut sepuluh kuliner Nganjuk yang menggugah selera dan patut masuk daftar cicip kamu.

Kuliner Otentik




1. Nasi Becek Mbah Tumirah

Dikenal sebagai ‘sotonya orang Nganjuk’, Nasi Becek adalah hidangan berkuah santan dengan potongan daging kambing dan lontong. Cita rasa rempahnya kuat, namun tidak menusuk. Penjual legendarisnya, Mbah Tumirah, sudah berjualan sejak tahun 80-an.

“Waktu saya mampir ke warung Mbah Tumirah di Warujayeng, antrian sudah panjang padahal masih jam 9 pagi. Yang menarik, kita bisa pilih bagian daging sesuai selera—ada daging, kikil, atau jeroan,” ujar Reza, pengunjung asal Kediri.


2. Sego Banting Warung Pak Kadir

Kuliner satu ini khas malam hari. Disajikan di atas daun pisang, nasi ini ditumpuk sambal teri, sayur lodeh, dan tempe goreng. Harganya sangat bersahabat—mulai Rp5.000 saja!

Pak Kadir hanya buka mulai pukul 10 malam hingga subuh, dan warungnya selalu ramai. Ia berjualan sejak tahun 1993 dan masih mempertahankan resep asli tanpa penyedap rasa pabrikan.


3. Sate Kenul Khas Sawahan

Sate Kenul berasal dari Kecamatan Sawahan, terbuat dari daging sapi muda yang dibumbui rempah dan dipanggang di atas bara arang. Yang membedakan dari sate lain adalah sambalnya yang memakai parutan kelapa dan terasi.

“Awalnya saya kira itu sambal kelapa biasa, tapi begitu dimakan, rasanya ‘nendang’—gurih, pedas, dan sedikit manis. Saya sampai bungkus dua porsi buat oleh-oleh,” cerita Rini, pengunjung asal Surabaya.

Kuliner Otentik

4. Kerupuk Upil

Jangan salah sangka dengan namanya yang unik. Kerupuk Upil adalah cemilan ringan yang renyah, berbentuk bulat kecil, dan sangat cocok dijadikan teman ngopi.

Biasanya dijual di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wage dan Pasar Kertosono. Sekali beli, pengunjung biasanya ambil dua atau tiga bungkus sekaligus karena ringan dan tahan lama.


5. Tepo Mbah Nah

Tepo adalah semacam lontong pipih, disajikan dengan sayur labu dan tempe goreng. Mbah Nah, penjual tepo di Kelurahan Mangundikaran, sudah menjajakan menu ini sejak tahun 1980.

“Rasa kuahnya tuh ringan tapi kaya. Saya suka karena nggak bikin enek walau dimakan pagi-pagi,” kata Haris, mahasiswa yang sering sarapan di sana saat libur kuliah.


6. Jenang Jagung Simo

Dibuat dari jagung muda yang diserut, dicampur gula jawa dan santan, jenang ini punya tekstur kenyal seperti dodol. Rasanya manis legit, sangat cocok dijadikan oleh-oleh.

Produksi rumahan dari Desa Simo ini kini sudah dijual online, tapi tetap bisa dibeli langsung di rumah produksi milik Bu Sarti yang menerima pesanan setiap hari.


7. Soto Daging Pasar Kertosono

Soto ini tidak seperti soto Lamongan atau soto Madura. Kuahnya lebih bening dengan sedikit rempah manis, disajikan dengan irisan daging sapi, bihun, dan taburan seledri.

Warung Pak Mukid di sisi utara Pasar Kertosono adalah salah satu yang paling banyak direkomendasikan oleh warga lokal.


8. Lontong Tahu Petis

Perpaduan lontong, tahu goreng, tauge, dan petis manis-pedas menjadikan menu ini salah satu kuliner favorit di kawasan Ngluyu.

“Saya suka bumbunya yang kaya. Petisnya nggak terlalu amis dan ada sensasi pedas yang lembut,” ujar Devi, guru SD asal Jombang yang mampir saat pulang kampung.


9. Es Tape Ketan Jambu

Minuman segar ini cukup legendaris, khususnya di wilayah Tanjunganom. Tape ketan hijau disajikan dengan potongan jambu biji, es serut, dan sirup merah.

Biasanya dijual oleh pedagang kaki lima setiap siang hari. Selain menyegarkan, kombinasi fermentasi tape dan rasa manis sirup membuatnya unik dan hanya ditemukan di Nganjuk.

Kuliner Otentik

10. Keripik Tempe Bawang

Dibumbui dengan bawang putih dan daun seledri, keripik tempe khas Nganjuk punya aroma yang menggoda dan tekstur yang renyah.

Produk ini menjadi andalan UMKM dari Desa Sukorejo dan sering dipasarkan di bazar kuliner kabupaten. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp10.000 per bungkus.


Bonus: Lokasi Wisata Kuliner di Nganjuk

Untuk kamu yang ingin menjelajahi semua rasa khas Nganjuk, berikut beberapa titik strategis wisata kuliner:

  • Pasar Wage – Tempat paling lengkap untuk jajanan pasar dan kuliner pagi
  • Alun-alun Nganjuk – Sore hingga malam hari ramai oleh penjual Tepo, Es Tape, dan Sego Banting
  • Jalan Gatot Subroto – Sentra Soto dan Nasi Pecel khas lokal
  • Desa Simo & Sawahan – Sentra Jenang dan Sate Kenul