Menyeruput Rasa: 11 Kuliner Cirebon yang Tak Biasa, Tapi Bikin Nagih

Daftar Isi
Kulinerjawa.com - Dari kuah oncom sampai kerupuk dari pasir, inilah wajah otentik kuliner Cirebon yang jarang dibahas media besar.

Kuliner Daerah


Docang: Sarapan Murah Meriah Penuh Gizi

Docang adalah makanan khas Cirebon yang semakin langka. Isinya terdiri dari lontong, daun singkong, kelapa parut, dan kuah oncom hangat yang gurih-pedas. Porsinya sederhana tapi mengenyangkan. Biasanya disantap pagi hari sebagai pengganti nasi uduk atau bubur ayam.

Salah satu warung yang masih menjual docang legendaris adalah Docang Ibu Kapsah di Pasar Kanoman. Rasanya tidak berubah sejak tahun 1960-an. Harga seporsinya? Hanya sekitar Rp10.000–Rp12.000.


Kerupuk Melarat: Goreng Tanpa Minyak

Kerupuk yang satu ini tidak digoreng dengan minyak, melainkan dipanaskan menggunakan pasir! Kerupuk melarat hadir dalam aneka warna cerah dan disajikan dengan sambal kacang yang gurih-manis.

Biasanya dijual dalam bungkusan plastik besar seharga Rp5.000–Rp10.000 di pasar tradisional seperti Pasar Pagi Cirebon. Cocok sebagai camilan sore, atau oleh-oleh unik untuk keluarga.


Mie Petruk: Si Jumbo yang Membakar Lidah

Penggemar makanan pedas dan porsi besar wajib mencoba Mie Petruk. Sajian ini menggunakan mi instan super panjang yang ditumis dengan sambal khas, lalu disajikan dengan topping seperti kerupuk aci, siomay, dan bakso goreng.

Warung Mie Petruk paling dikenal berada di Jalan Pekiringan. Buka dari sore hingga malam, dan selalu ramai dengan anak muda lokal. Harga satu porsi mulai dari Rp12.000, tergantung topping yang kamu pilih.


Es Cuwing: Segarnya Minuman Rakyat

Di tengah panasnya cuaca pesisir Cirebon, tak ada yang lebih melegakan daripada Es Cuwing. Minuman ini menggunakan bahan dasar cuwing (cincau hitam), santan, sirup merah, dan es batu serut. Rasanya manis, segar, dan cocok diminum kapan saja.

Kamu bisa menemukannya di sekitar Alun-Alun Kejaksan atau area Gunung Sari, biasanya dijual oleh pedagang kaki lima dengan gerobak dorong.

Kuliner Daerah

Bubur Sop: Menu Gado-Gado yang Luar Biasa

Kombinasi unik antara bubur nasi dan sop daging ini adalah hidangan khas Cirebon yang sering membuat pengunjung luar kota terkejut. Kuah sop bening yang gurih berpadu dengan lembutnya bubur menghasilkan rasa yang ringan namun dalam.

Bubur sop umumnya dijual pagi hari. Satu mangkok dihargai sekitar Rp15.000. Salah satu tempat favorit adalah Bubur Sop Mang Endin di Jalan Pasuketan.


Nasi Lengko: Vegetarian Cirebon yang Legendaris

Buat yang sedang mengurangi konsumsi daging, Nasi Lengko adalah pilihan sempurna. Terdiri dari nasi putih, tahu, tempe, tauge, daun kucai, lalu disiram bumbu kacang dan kecap. Rasanya sederhana tapi menyehatkan.

Biasanya dinikmati dengan kerupuk melarat dan sambal rawit. Harga satu porsi hanya sekitar Rp8.000–Rp10.000.


Bubur Glintir: Si Manis yang Langka

Tak banyak yang tahu soal bubur glintir. Ini adalah hidangan penutup tradisional berupa bola-bola kenyal dari tepung ketan yang direbus dan disajikan dengan kuah santan dan gula merah cair.

Dijual secara musiman, bubur glintir sering muncul saat Ramadan. Kamu bisa menemukannya di Pasar Kue Kalitanjung.


Tahu Gejrot: Si Kecil yang Menendang

Kuliner Cirebon ini sudah terkenal di mana-mana, tapi tetap wajib masuk daftar. Tahu pong digoreng kering lalu disiram dengan kuah asam manis yang berisi bawang merah dan cabai rawit. Sensasinya pedas, asam, dan menggoda.

Kamu bisa menikmatinya di depan Gedung BAT atau area dekat Masjid Agung Cirebon. Harganya mulai Rp5.000 per porsi kecil.

Kuliner Daerah

Sate Kalong: Hanya Ada Saat Malam

Meski namanya terdengar menyeramkan, sate kalong bukan berasal dari kelelawar. Dinamai demikian karena hanya dijual malam hari, sate ini berbahan dasar daging kerbau dengan rasa manis legit khas Cirebon.

Banyak ditemukan di kawasan Lemahwungkuk dan Kasepuhan mulai pukul 19.00 hingga tengah malam. Aroma bakaran dan rasa bumbunya dijamin bikin ketagihan.


Empal Asem: Segar dan Bening

Berbeda dari empal gentong, empal asem hadir tanpa santan. Kuahnya bening dan asam segar karena menggunakan belimbing wuluh. Isian daging sapi empuknya membuat sajian ini cocok disantap siang hari.

Bisa ditemukan di rumah makan tradisional seperti Empal Asem Amarta atau H. Apud, dua nama besar dalam dunia kuliner Cirebon.


Sega Jamblang: Makan di Atas Daun Jati

Ciri khas dari sega jamblang adalah penyajiannya menggunakan daun jati sebagai alas. Lauk yang disajikan sangat beragam, mulai dari sambal goreng, semur tahu, perkedel, hingga cumi hitam. Kamu bisa pilih sesukamu.

Warung paling terkenal tentu saja Nasi Jamblang Ibu Nur, yang hampir selalu antre sejak buka pagi hingga siang.


Mengapa Harus Coba Kuliner Cirebon yang Jarang Tersorot?

Sebagian besar pengunjung hanya mengenal empal gentong dan nasi jamblang. Padahal, kuliner Cirebon jauh lebih luas dan penuh kejutan. Banyak makanan tradisional yang bertahan secara turun-temurun, meskipun jarang disorot media.

Beberapa makanan bahkan nyaris punah karena generasi baru enggan melanjutkan usaha keluarganya. Oleh karena itu, mencoba dan mendokumentasikan makanan-makanan ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya.


Panduan Jelajah Kuliner Lokal Cirebon

Waktu

Kuliner

Pagi

Docang, Nasi Lengko, Bubur Sop

Siang

Empal Asem, Es Cuwing, Mie Petruk

Malam

Sate Kalong, Tahu Gejrot, Sega Jamblang

Ingin menjelajah lebih banyak rasa dan tempat makan tersembunyi? Jelajahi daftar lengkap kuliner Cirebon di Kulinerjawa.com.