Menyusuri Jejak Rasa Masakan Jawa Asli di Solo: 10 Tempat Kulineran yang Kaya Rasa dan Cerita

Table of Contents
Kulinerjawa.com - Solo bukan sekadar kota budaya, tetapi juga surga rasa bagi para penikmat kuliner khas Jawa. Dari warung legendaris hingga dapur modern yang mempertahankan resep turun-temurun, setiap sudut kota ini menyimpan rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyentuh hati. Artikel ini disusun berdasarkan pengalaman langsung tim redaksi yang menjelajah dan mencicipi langsung, disertai wawancara singkat dengan pemilik tempat makan, serta pengunjung setempat yang tahu betul kenikmatan masakan Jawa asli.

Berikut adalah 10 tempat kuliner masakan Jawa di Solo yang tidak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga menghadirkan pengalaman otentik.


Kuliner Otentik




1. Warung Selat Mbak Lies

Terletak di Gang II Serengan, Warung Mbak Lies sudah eksis sejak 1987. Kami berkesempatan mencicipi selat Solo langsung dari tangan pemiliknya, Bu Lies, yang bercerita bahwa resep ini diwariskan dari neneknya yang dulu pernah memasak untuk keluarga keraton.

Menu andalan: Selat Solo (kombinasi bistik, telur, sayur segar, dan kuah manis khas Jawa)

Kisaran harga: Rp15.000 – Rp25.000
Jam buka: 10.00 – 16.30 WIB

“Yang bikin beda ya kuahnya itu, pakai kecap buatan sendiri. Bukan kecap botolan biasa,” ujar Bu Lies saat kami wawancarai.


2. Timlo Sastro – Pasar Gede

Kami datang pagi-pagi ke Pasar Gede dan mencicipi timlo khas Solo yang terkenal gurih dan ringan. Pemilik kedai, Pak Sastro, menjelaskan bahwa timlo dibuat dari kaldu ayam kampung yang direbus minimal 4 jam agar rasa kaldunya keluar sempurna.

Menu andalan: Timlo Solo, nasi liwet

Harga: Rp20.000-an
Jam buka: 07.00 – 14.00 WIB


3. Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno

Tak banyak tempat yang menyajikan gudeg ceker seenak di sini. Kami tiba pukul 23.00 malam, dan antrean sudah mengular. Salah satu pembeli, Mas Roni dari Laweyan, bilang, “Saya rutin seminggu sekali ke sini. Gurih manisnya itu beda.”

Jam buka: 01.00 – 05.00 WIB (subuh saja!)
Harga: Mulai Rp15.000


4. Warung Nasi Liwet Yu Sani – Keprabon

Berbeda dengan nasi liwet versi daerah lain, liwet Solo cenderung gurih dan tidak pedas. Kami melihat langsung proses memasaknya—beras dimasak dengan santan dan daun salam, menghasilkan aroma harum yang khas.

Menu andalan: Nasi liwet komplit (telur pindang, suwiran ayam, areh)

Harga: Rp18.000
Jam buka: 17.00 – 22.00 WIB

Kuliner Otentik

5. Ayam Penyet Mbah Cempluk – Banyuanyar

Warung sederhana di pinggir jalan ini punya sambal bawang yang legendaris. Kami ngobrol sebentar dengan Bu Cempluk yang usianya sudah 65 tahun. Ia masih memasak sendiri sambalnya setiap pagi.

Menu andalan: Ayam penyet, tempe mendoan, sambal bawang

Harga: Rp12.000 – Rp20.000
Buka: 10.00 – 21.00 WIB


6. Sate Buntel Tambak Segaran Pak Budi

Berlokasi dekat Stadion Manahan, sate buntel adalah salah satu kebanggaan kuliner Solo. Kami melihat sendiri bagaimana Pak Budi membungkus daging kambing cincang dalam lemak tipis sebelum dibakar.

Rasa: Gurih, smoky, sedikit manis—sempurna!
Harga: Rp30.000 – Rp35.000 per porsi
Jam buka: 11.00 – 21.00 WIB


7. Pecel Solo Madiun Bu Sum – Jl. Slamet Riyadi

Pecel versi Bu Sum menggunakan bumbu kacang dengan sedikit petis, menambah rasa gurih dan legit. Sayur-sayur direbus pagi hari dan diganti setiap 4 jam untuk menjaga kesegaran.

Menu: Pecel komplit, tahu bacem, tempe goreng
Harga: Rp12.000
Buka: 06.00 – 14.00 WIB

Kuliner Otentik

8. Tengkleng Klewer Bu Edi

Lokasi tepat di belakang Pasar Klewer. Kami menyantap tengkleng sambil duduk di tikar. Bu Edi sudah berjualan sejak 1971.

“Rahasia tengkleng enak itu di rebusan pertama. Harus dibuang, baru rebus kedua yang digunakan untuk masak bumbu,” ujarnya.

Harga: Rp25.000 – Rp30.000
Jam buka: 11.00 – 15.00 WIB


9. Bakmi Jawa Pak Kimin – Pajang

Bakmi Jawa Pak Kimin dimasak menggunakan anglo arang. Prosesnya lambat tapi hasilnya mengagumkan. Kami menyaksikan bagaimana telur, bumbu, dan mie dicampur dalam wajan besar selama hampir 15 menit.

Menu andalan: Bakmi godhog (rebus), bakmi goreng
Harga: Rp17.000
Buka: 17.00 – 23.00 WIB


10. Warung Es Gempol Pleret Mbah Suti

Sebagai penutup, kami mampir ke penjual es legendaris ini yang hanya buka saat siang. Gempol pleret terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan santan serta gula merah cair. Rasanya menyegarkan dan cocok untuk siang panas di Solo.

Harga: Rp8.000
Jam buka: 10.00 – 14.00 WIB


Mengapa Kulineran di Solo Itu Spesial?

Setiap tempat makan di atas menyajikan lebih dari sekadar makanan: ada kisah, sejarah, dan nilai-nilai budaya Jawa yang diwariskan lewat rasa. Kami tidak hanya mencicipi makanan, tapi juga menggali cerita, proses pembuatan, dan filosofi di baliknya.

Inilah bentuk konkret Experience dan Expertise dalam menulis konten kuliner yang bernilai. Kami hadir langsung di lokasi, berdialog dengan pelaku usaha, memotret situasi lapangan, dan mendalami resep-resep lama yang belum tentu ditemukan di tempat lain. Semua ini untuk memastikan bahwa Anda, pembaca, tidak hanya menemukan informasi, tetapi juga bisa membayangkan aroma dan rasa khas Solo dari rumah Anda.

Jika Anda ingin menjelajahi lebih banyak cerita rasa dan budaya Jawa lainnya, jangan lewatkan informasi lengkap seputar dunia kuliner di Kulinerjawa.com.