Tengkleng Bu Edi: Masakan Kaki Lima yang Melegenda
Dengan sistem buka hanya beberapa jam sehari, tengkleng ini
jadi rebutan para pengunjung lokal maupun wisatawan. Kepercayaan terhadap
warung ini datang dari trust masyarakat yang konsisten berdatangan tanpa
perlu promosi digital masif.
![]() |
| Kuliner Otentik |
Timlo Sastro: Sarapan Legendaris Warga Solo
Bagi masyarakat Solo, timlo adalah menu sarapan yang tak
tergantikan. Di Timlo Sastro yang berada di dekat Pasar Gede, Anda bisa
mencicipi timlo berisi irisan sosis solo, telur pindang, suwiran ayam, dan kuah
bening gurih. Yang membuat tempat ini begitu berkesan adalah atmosfir
tradisionalnya.
Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada satu meja pun yang
kosong di pagi hari. Pengunjung berasal dari berbagai kalangan, mulai dari
pegawai negeri, mahasiswa, hingga turis. Hal ini menunjukkan otoritas
kuliner yang melekat di tempat ini—Timlo Sastro bukan sekadar tempat makan,
tapi bagian dari budaya lokal.
Dari Serabi Notosuman ke Es Dawet Telasih: Jajanan
Jalanan Bernilai Tinggi
Jangan mengaku pernah ke Solo jika belum mampir ke Serabi
Notosuman. Serabi lembut beraroma santan ini disusun dalam kotak daun pisang,
menawarkan rasa legit dan wangi pandan yang menyatu sempurna. Proses
pembuatannya masih tradisional: dipanggang di atas tungku tanah liat dengan
bara api.
Di sisi lain kota, Es Dawet Telasih Bu Dermi yang terletak
di Pasar Gede juga layak masuk daftar. Dengan komposisi dawet, selasih, tape
ketan, dan kuah santan dingin, minuman ini menyegarkan tubuh dan mengembalikan
energi.
Kedua jajanan ini adalah contoh sempurna pengalaman
langsung yang tak tergantikan—tak bisa dinikmati lewat tulisan saja, tapi
harus dirasakan sendiri.
![]() |
| Kuliner Otentik |
Rekomendasi Kuliner Keluarga: Warung Selera Indonesia
& Bale Padi
Jika Anda mencari tempat yang cocok untuk keluarga, Warung
Selera Indonesia di Jalan Slamet Riyadi menawarkan menu komplit dari nasi
liwet, gudeg ceker, hingga garang asem. Tempatnya bersih dan luas, cocok untuk
makan bersama rombongan.
Alternatif lainnya adalah Bale Padi, tempat makan berkonsep
saung dan kolam ikan. Meski sedikit keluar dari pusat kota, suasananya tenang
dan makanannya menggugah selera. Saya sempat berbincang dengan pemilik Bale
Padi yang menjelaskan filosofi mereka: menghadirkan nuansa desa Jawa ke tengah
kota. Konsep ini bukan sekadar visual, tapi juga masuk ke rasa dan pelayanan.
Solo sebagai Surga Kuliner Jawa: Perspektif Lokal
Banyak media menulis tentang kuliner di Solo, tapi jarang
yang benar-benar merasakannya langsung. Saya tinggal di Solo selama 5 tahun,
dan hampir setiap minggu menjajal tempat baru, baik yang viral maupun
tersembunyi. Saya juga berbicara langsung dengan para penjual, mendalami cerita
mereka, dan memahami makna di balik resep warisan yang terus dijaga.
Sebagai warga yang pernah merasakan Solo dari sisi paling
lokal, saya bisa mengatakan bahwa kuliner di kota ini bukan sekadar
makanan—ia adalah medium pewarisan budaya dan identitas. Maka tak heran jika
kota ini menjadi magnet bagi para pemburu rasa sejati.
(👉 Temukan lebih banyak
rekomendasi kuliner khas
Jawa dari berbagai kota lainnya.)

.webp)